ZONAHALAL.ID-Sertifikasi halal terus digalakkan di Jawa Timur dan Malang Raya. Salah satu yang getol menyosialisasikannya yakni Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim. Prof. M. Mas’ud Said PhD, Ketua ISNU Jatim merinci bila di Jatim ada 9,7 juta UMKM. Dari total itu, 80 persennya belum mengantongi sertifikat halal.
Penjabaran itu dia sampaikan usai pemecahan rekor MURI di Universitas Islam Malang (Unisma). “Sebagian besar UMKM di Jatim, termasuk di Malang, adalah makanan dan minuman. Sebagian kosmetik, ada juga fashion,” kata Prof Said seperti dilansir Zona Halal dari Jawa Pos Radar Malang, Senin (03/10/2022).
Belum banyaknya UMKM yang mengantongi sertifikasi halal itu turut disayangkan pihaknya. Sebab menurutnya, ceruk-ceruk pasar halal cukup potensial. Baik di Malang, Jawa Timur, nasional maupun luar negeri.
Menurut Prof Said, World Trade Organization juga sudah mengakui pentingnya sertifikat halal. Sebab, produk bersertifikat halal diakui kebersihan, tingkat higienis dan kesehatannya. “Karena itu ISNU Jatim melahirkan dan melatih 3.650 anak muda kreatif untuk jadi pendamping proses produk halal (PPH). Atas keberhasilan ini, kami mendapatkan rekor MURI dan seremoni pemecahannya dilakukan di Unisma,” paparnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang H. M. Sanusi turut hadir sebagai saksi pemecahan rekor tersebut. Selain itu, ISNU Jatim memecahkan rekor lain. Yakni, menjadi organisasi kepemudaan Islam yang memberikan sertifikat halal terbanyak dalam satu waktu. Kemarin (1/10), ada penyerahan 100 sertifikat halal secara bersamaan untuk 100 pelaku UMKM.
Dalam upaya sosialisasi sertifikat halal, Said mengatakan bahwa ISNU Jatim memperkuat pelaksanaannya lewat pelatihan tatap muka. “Fungsi pendamping PPH menjadi pembimbing. Sasarannya ibu-ibu, pedagang kecil, usaha menengah agar memperoleh sertifikat. MUI akan mengakui sertifikat halal ini yang memakai cara self declare. Pelatihan dan pendampingan sampai UMKM dapat sertifikat halal gratis,” tandasnya.
Secara umum, Prof. Said melihat bila pasar industri halal masih cukup luas di Jatim. Ke depan, ISNU Jatim juga akan bakal mendorong UMKM naik kelas lewat sertifikasi halal. Selain produksi yang berkualitas dan kemasan baik, ISNU akan membantu penguatan online system UMKM. “Ada dua hal yang dibutuhkan UMKM modern saat ini. Pertama, penguatan teknologi informasi agar produknya bisa masuk pasar internasional. Kedua pembiayaan atau finance,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Malang H. M. Sanusi memastikan bila pihaknya mendukung multiplikasi pendamping PPH. Sebab Kabupaten Malang juga ingin pelaku UMKM-nya naik kelas lewat sertifikat halal. Dari data Dinas Koperasi dan UKM, jumlah UMKM Kabupaten Malang sekitar 400 ribuan. Sebagian besar adalah usaha makanan dan minuman.