ZONAHALAL.ID-IBF Net meluncurkan metaverse syariah pertama di dunia yang menggunakan teknologi blockchain Algorand bernama Netverse. Kehadiran Netverse diharapkan dapat membantu mendorong negara-negara yang menganggap pengembangan ekosistem halal sebagai sebuah kebijakan yang krusial.
“ Netverse diharapkan menjadi kontributor utama dalam pergerakan digitalisasi di dunia Islam,” kata IBF dalam siaran resmi yang diterima ZonaHalal, Rabu (25/1/2023)
Dalam catatannya, IBF Net menilai banyak tren dunia yang saat ini semakin mengarah pada eksistensi ekonomi digital. Salah satunya adalah ekonomi digital yang diproyeksikan tumbuh sekitar 20-25 persen dala perekonomian global dengan pangsa pangsa yang akan terus tumbuh.
Seiring perkembangan ekonomi digital, IBF Net juga melihat ekonomi virtual diperkirakan akan tumbuh besar. Mengutip prediksi para bankir investasi global, seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley, ukuran peluang metaverse diperkirakan berada di kisaran US$8-10 triliun.
" Menurut para ahli, teknologi web 3.0 di satu sisi dipengaruhi oleh pemahaman dan pengamatan dari kegiatan interaksi dan transaksi kaum millenial dalam ruang virtual dan digital dalam skenario tersebut," lanjut keterangan IBF Net.
Tren itu disebut terlihat di beberapa negara Islam yang menganggap pengembangan ekosistem halal sebagai sebuah kebijakan yang krusial. Dengan adanya Netverse, IBF Net berharap dapat memanfaatkan tren yang sedang berkembang ini.
IBF Net mengklaim Netverse memiliki keunikan dalam banyak hal, salah satunya berkontribusi pada kebaikan sosial. Kontribusi ini hadir melalui proyek Netversity yang menawarkan berbagai macam kursus dan dapat diikuti oleh siapa saja serta di mana saja.
CEO IBF Net Group, Mohammed Alim, mengatakan IBF Net juga berfokus pada pertumbuhan organik dalam keanggotaan jaringan pada IBFNex, sebuah portofolio platform pada blockchain yang melayani sektor filantropi, nirlaba, dan sektor profit yang membentuk miniatur ekonomi Islam. Platform IBFNex juga dapat diakses dalam Netverse.
“ Jaringan ini telah mengalami pertumbuhan keanggotaan lebih dari 600 persen selama dua tahun terakhir setelah berada di kisaran 5 ribu anggota dalam jangka waktu yang lama dan akan melewati target 50 ribu (lima puluh ribu) anggota pada pertengahan tahun 2023,” ujar Alim.
Saat ini IBF Net sedang dalam proses membentuk Dewan (Governance Council) yang terdiri dari para penggerak di dunia akademis, profesional, dan cendekiawan syariah dari industri jasa keuangan Islam.
Founder IBF Net Group, Dr. Mohammed Obaidullah, menambahkan bahwa ajakan itu terbuka untuk semua kalangan.
“ Keanggotaan Dewan berbasis luas (broad based) ini dibatasi hanya 50 ribu anggota,” ungkapnya.
Setelah mencapai target keanggotaan, IBF Net akan memulai proses daring yang transparan di mana para anggota akan memilih perwakilan untuk berbagai panel yang didedikasikan dalam ekosistem IBF.
Seperti perbankan komersial, asuransi, perbankan investasi, zakat, wakaf, lembaga nirlaba, pembiayaan pembangunan, dan bidang-bidang lintas sektoral seperti tata kelola, regulasi, dan teknologi syariah.
Sebagai informasi, IBF Net Group adalah penyedia solusi teknologi terkemuka untuk ekonomi Islam.
Didirikan pada tahun 1999 sebagai komunitas online pertama untuk pertukaran informasi dalam bidang ekonomi Islam, kini IBF Net telah memperluas mandatnya yang meliputi teknologi blockchain..