Saatnya Teknologi Warna Photochromic Merambah Fesyen

Notification

×

Iklan

Iklan

Saatnya Teknologi Warna Photochromic Merambah Fesyen

Kamis, 25 Mei 2023 | 08:30 WIB Last Updated 2023-05-25T01:30:00Z



ZONAHALAL.ID-Di Paris Fashion Week Maret lalu, merek fesyen asal Jepang, Anrealage, berhasil menciptakan keajaiban pada peluncuran koleksi musim dingin. Saat itu, penonton berdecak kagum melihat warna pakaian yang dapat berubah seketika karena terpapar sinar ultra violet. 


Dilansir dari Tirto, para model keluar dari panggung berwarna hitam menuju catwalk secara berpasang-pasangan. Mereka mengenakan coat, blazer, dress, dan celana berwarna putih bersih. Kemudian, saat model berpose di ujung panggung, ada semacam alat pindai yang diturunkan dari langit-langit panggung. 


Alat tersebut memancarkan sinar ultra violet (UV) yang dipaparkan ke pakaian. Seketika, warna pakaian berubah menjadi merah jambu, biru toska, abu-abu, lengkap dengan menampilkan detail motif yang cemerlang dari kain. Penonton yang memenuhi Theatre de la Madeleine tersebut bertepuk tangan, menyambut meriah pertunjukan fesyen itu. 


Efek perubahan warna dapat terjadi karena label pakaian Anrealage menggunakan bahan photochromic, yang berubah warna saat terkena sinar matahari dan sinar ultraviolet. Karena intensitas sinar matahari alami selalu berubah, warnanya terus berubah. Pakaian ini kembali ke warna aslinya dalam waktu sekitar tiga menit saat tidak lagi terpapar sinar ultraviolet. 


Sebenarnya, photochromic bukan hal yang baru di dunia fesyen. Bahan yang memanfaatkan rekasi kimia ini sudah ada sejak tahun 1966 yang digunakan pada lensa kacamata. Lensa kacamata photochromic awalnya terbuat dari lapisan perak klorida dan perak halida. Kedua senyawa ini bakal mengalami perubahan kimia ketika terpapar gelombang sinar UV. 



Warnanya akan menjadi lebih gelap saat terkena sinar UV. Semakin terang tempat di mana Anda berada, maka kacamata tersebut akan semakin gelap. Sedangkan ketika tidak ada sinar, maka warna lensa kacamata akan kembali terang. Kacamata ini dapat melindungi mata dari paparan sinar matahari.


Terlepas dari efek yang luar biasa, pewarna photochromic ini masih belum sukses secara komersial, jika diaplikasikan pada pakaian. Sifat bahan yang tidak larut dalam air membuatnya tidak mungkin untuk diaplikasikan pada wol atau kapas.


Pewarna ini hanya larut dalam pelarut yang kompatibel dengan tekstil sintetis. Selain itu, pewarna ini tidak memiliki kemampuan untuk menahan panas. Oleh karena itu, akan rusak dan kehilangan sifatnya ketika proses pencelupan kain dilakukan pada suhu tinggi.