ZONAHALAL.ID-Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham mendorong penguatan sinergi jaminan produk halal. Sinergi, menurut Aqil, harus diperkuat dalam bidang inovasi dan transfer teknologi jaminan produk halal.
Hal ini disampaikan Aqil saat membuka - Pertemuan The 17th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) 2023 Working Group on Halal Product and Services (WGHAPAS) dan The 3rd Strategic Halal Industry Collaboration Task Force (SHICTF), di Bandar Lampung, Lampung.
"Pertemuan IMT-GT WGHAPAS ke-17 dan SHICFT ke-3 ini merupakan forum strategis kerja sama Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam bidang produk halal," kata Aqil Irham saat membuka forum IMT-GT WGHAPAS dan SHICFT 2023 di Bandar Lampung, Selasa (4/7/2023).
"Kami berharap pertemuan di mana Indonesia sebagai ketua IMT-GT WGHPAS ini dapat menginspirasi program inovatif ini untuk 2-3 tahun ke depan," imbuhnya.
Penguatan sinergi untuk inovasi dan pemanfaatan teknologi di bidang industri produk halal tersebu, menurut Aqil sangat penting. Sebab, forum IMT-GT WGHAPAS dan SHICFT memiliki kontribusi strategis produk halal bagi ketiga negara anggotanya dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi.
Terlebih, penguatan sinergi trilateral ini juga relevan dengan tantangan ke depan yang menuntut pertumbuhan ekonomi yang cepat, lebih inklusif dan berkelanjutan di era ketidakpastian.
"Penguatan sinergitas ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam KTT IMT-GT ke-15 di bulan Mei lalu, bahwa terdapat tiga hal penting untuk pengembangan kerja sama, yakni hilirisasi industri, pengembangan industri halal, dan ekonomi hijau," kata Aqil menjelaskan.
"Terkait pengembangan industri halal, besarnya potensi pasar halal juga menjadi salah satu keunggulan dalam upaya membangun ekosistem halal. Selain itu, efisiensi proses dan percepatan sertifikasi halal termasuk bagi UMK, joint promotion produk halal, dan inovasi teknologi dalam mendukung industi halal perlu terus kita dorong untuk diidentifikasi dan dikembangkan,” kata Aqil.
Untuk itu, Aqil mengungkapkan rasa gembira dalam forum ini telah hadir bersama seluruh delegasi dan perwakilan stakeholder. Termasuk perwakilan perguruan tinggi, pelaku usaha, asosiasi, LPH, konsorsium laboratorium halal, sebagai stakeholder IMT-GT yang diharapkan dapat saling memperkuat kolaborasi produk halal.
"Kami berharap pertemuan pertama sebagai ketua WGHPAS IMT-GT di Lampung ini dapat menginspirasi program inovatif kita untuk 2-3 tahun ke depan," kata Aqil.
Aqil juga tak lupa mengajak seluruh anggota delegasi, agar selama di Lampung memanfaatkan waktunya untuk menikmati keindahan alam sekaligus cita rasa kuliner asli Sumatera.
"Di luar agenda pertemuan, saya juga mengajak Bapak Ibu untuk menikmati keindahan alam dan cita rasa khas Sumatera khususnya masakan khas Lampung yang halal dan nikmat, durian Lampung, serta aneka oleh-oleh produk halal khas Lampung," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan The 17th IMT-GT WGHAPAS dan The 3rd SHICTF tersebut, Direktur Center for IMTGT Subregional Cooperation Firdaus Dahlan, Asisten Deputi Kerjasama Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Republik Indonesia Netty Muharni. Dari Malaysia, hadir Economic Planning Unit (EPU) Prime Minister's Department Malaysia Mohd Shaharin bin Umar dan Senior Director of Industrial Development Division Ministry of International Trade and Industry Malaysia Hanafi Sakri.
Sedangkan delegasi Thailand diwakili oleh Director of International Strategy and Coordination Division National Economic and Social Development Council (NESDC) Kingdom of Thailand Thuttai Keeratipongpaiboon, Founding Director of the Halal Science Center Chulalongkorn University Thailand Winai Dahlan.
Turut hadir pula Chairman of IMTGT UNINET Roziah Mohd Janor, IPU Focal IMTGT UNINET Indonesia Marwan, dan IPU Focal IMTGT UNINET Thailand Niwat Keawpradub, jajaran pejabat eselon II BPJPH serta pejabat pada Kanwil Kemenag Provinsi Lampung.