ZONAHALAL.ID - Kalimat itu adalah judul dimana saat Dr. Dadang Husen Sobana, M.Ag menjadi salah satu pemateri pada Seminar Pengembangan Kewirausahaan Nasional, dengan tema “Penumbuhan Kewirausahaan Melalui Peningkatan Kapasitas SDM Dan Jaringan Usaha", diselenggarakan oleh kementerian Koperasi dan UKM RI yang bekerjasama dengan Inkubator Bisnis UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis, (02/11/2023).
Dadang diminta secara khusus oleh Ketua Inkubator Bisnis UIN (IBU) Sunan Gunung Djati Bandung, Awang Dody Kardeli untuk menyampaikan materi success story dari rangkaian tiga pemateri yang dihadirkan di acara tersebut.
Dalam sesi pemaparannya, Dadang menuturkan, perjalanan panjang yang mesti dilalui hingga diposisi seperti sekarang ini tak lepas dari dua moto hidup yang melekat pada dirinya, pertama: tong eraan tong geuleuhan, happy dan happy. Kedua, prinsip 3C, Cool, Calm, Confident.
Betapa tidak, Dadang yang asli Cipanas Cianjur ini harus menerima kenyataan menjadi anak yatim di saat masih Sekolah Dasar, sudah di tinggal oleh ayah tercintanya yang kembali ke haribaan-Nya.
Dadang saat itu menyadari, berlatar belakang ekonomi yang kurang mampu, harus rela masa kecilnya dihabiskan di panti asuhan yatim piatu yang jauh dari kota kelahirannya. Tepatnya Dadang pernah menjadi salah satu anggota Panti Asuhan Yatim Piatu di Kabupaten Bogor, yaitu Panti Asuhan Yatim Piatu Nurul Khoer Desa Sadeng Kecamatan Lewiliang Kabupaten Bogor.
Dadang menuturkan, tetap semangat dan tak pernah menyerah dengan kondisi dan keadaan yang ada saat itu.
Hal itu disampaikan Dadang dihadapan 250 peserta dari kalangan praktisi UMKM dan Mahasiswa yang sudah memiliki usaha se Bandung Raya, dan dihadiri secara langsung oleh Ibu Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI Ibu Ir. Siti Azizah, MBA dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. KH. Dudang Gojali, M,Ag.
Barokah Panti Asuhan
Dadang menjelaskan, selepas MTs (SMP) kembali ke Cipanas Cianjur, karena di Panti Asuhan itu hanya menerima anak yatim sampai usia MTs/SMP saja, pengembaraan hidupnya beliau lanjutkan di kota kelahirannya, disini untuk bisa mengenyam pendidikan Aliyah, tepatnya di MAN Pacet Cianjur, saat ini menjadi MAN 2 Cianjur. Tinggal di Pesantren Al-Ikhlas Kp. Balakang Pabrik Cipanas Cianjur dan sambil berjualan kelapa dan gula merah di pasar subuh pasar tradisional Cipanas, kios yang secara kebetulan di miliki oleh Kiyainya.
Takdir baik terus berlanjut hingga Dadang bisa meneruskan ke IAIN Sunan Gunung Bandung, tahun 1994 beliau mulai menjadi mahasiswa, untuk menopang biaya hidup dan kuliah, dadang aktif di Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Disini Dadang kembali mengasah bisnis dan jiwa berkoperasinya.
Dalam penuturannya, "tak jarang dadang menawarkan buku baru ke dosen-dosen terutama dosen Fakultas Syariah saat itu dan ngampar di DPR (Dibawah Pohon rindang). Hingga tak sedikit para dosen menyebutnya Dadang KOPMA,"
Selepas lulus Program Magister Ekonomi Syariah tahun 2002 di IAIN SGD Bandung, Dadang menyadari betul betapa sulitnya mendapat pekerjaan sesuai harapan dan cita-cita juga pendidikan yang sudah diraihnya saat itu, karena moto hidup di atas itulah akhirnya Dadang rela terdampar dulu menjadi sales di CV Lidah Buaya Group Cabang Bandung yang berkantor di Ranca Ekek Kabupaten Bandung hingga tahun 2006, harus merasakan teriknya panas dan beceknya saat hujan “asruk-asrukan” ke pasar tradisional di Bandung Raya, Garut, Sumedang dan Subang untuk menawarkan produk dan mengirim barang sekaligus.
Tahun 2006 saat masih menjadi sales itulah Dadang mengikuti test CPNS di UIN SGD Bandung dan secara tak terduga diterima, dan akhirnya mengundurkan diri dari CV Lidah Buaya Group memilih berkiprah menjadi dosen di almamater tercintanya hingga saat ini.
Hikayat BMT Al-Muhsinin
Karena kecintaannya pada koperasi, tahun 2017 Dadang bersama keluarga istrinya, sahabat dan beberapa masyarakat yang peduli terhadap Koperasi Syariah di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung mendirikan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Muhsinin.
Dadang menuturkan, "Alhamdulillah saat ini koperasinya terus berkembang, baik dari sisi asset maupun anggota. Sekali lagi Alhamdulilah koperasinya sekarang sudah bisa membina beberapa UMKM yang bahkan bisa mandiri serta berkembang dan terbilang sukses, tak lagi mengandalkan modal koperasi dalam pengembangan usahanya. Sebuah kebahagian bisa memberikan manfaat dan berbagi dengan mereka," jelasnya.
Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Dadang bersyukur atas capaiannya sekarang, menjadi Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) bahkan saat ini dipercaya untuk periode kedua, 2023/2027 sebagai Ketua Jurusan manajemen keuangan Syariah dan menjadi Ketua Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Al-Muhsinin dari 2017 sampai sekarang.
Koperasi syariahnya sudah mendapatkan kepercayaan untuk menerima bantuan soft loan, KUR dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung melalui BPR Kertaraharja Kabupaten Bandung.
Disela sela kisahnya sesekali Dadang menyelipkan pesan, "kunci sukses UMKM bisa berkembang di tengah era sekarang ini setidaknya di tunjang tiga hal, inovasi produk, optimism pelaku, dan terakhir adalah memiliki karakter berwirausaha, seperti jujur, disiplin, skill, good personal, semangat," jelasnya.
Saat ditanya oleh moderator, sebagai closing statement, kira-kira ada yang mau disampaikan?, Dadang menjawab, sebagai seorang pelaku UMKM, "Hendaknya mengingat dua kalimat ini: ulah loba ngeluh nalika ker ripuh, ulah ngaraja nalika geus bagja. Dan maala yuriku kulluh la yutroku kulluh. Apa yang tidak bisa kita lakukan semuanya, jangan tinggalkan semuanya."