Begini Cerita Perkenalan Deterjen Halal Berbasis Ecoenzyme di Klub Sains SMPN 1 Tanjungsari

Notification

×

Iklan

Iklan

Begini Cerita Perkenalan Deterjen Halal Berbasis Ecoenzyme di Klub Sains SMPN 1 Tanjungsari

Jumat, 24 Mei 2024 | 23:30 WIB Last Updated 2024-06-13T04:28:56Z




ZONAHALAL.ID -- Tim Pengabdian Prodi Magister Tadris IPA Pascasarjana dan Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Pusat Kajian Halal UIN Sunan Gunung Djati, Bandung dengan bangga menyampaikan keberhasilan pelaksanaan proyek Service Learning bertajuk "Empowering an Eco-Conscious Generation through Service Learning: Perkenalan Menarik Deterjen Halal Berbasis Ecoenzyme" di SMPN 1 Tanjungsari, Jumat (24/5/2024).


Proyek ini dipimpin oleh Dr. Neneng Windayani, M.Pd, bersama anggota tim Linda Lisdiana, Ai Syaidah, dan Afiqoh, serta melibatkan 30 siswa dari Klub Sains SMPN 1 Tanjungsari di bawah bimbingan Ibu Ai Mae, M.M.Pd.


Menurut Neneng, proyek ini didasari oleh kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda dan menyediakan solusi alternatif yang ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip halal. 


Deterjen konvensional yang banyak digunakan masyarakat umumnya mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem air dan kesehatan manusia. “Oleh karena itu, proyek ini bertujuan untuk mengedukasi siswa dan masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan,” tegasnya. 


Proyek Service Learning ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang dirancang untuk mengintegrasikan pembelajaran akademis dengan praktik langsung di lapangan, serta melibatkan siswa secara aktif dalam proses pengabdian masyarakat:


Pertama, Pembelajaran Teoretis, Sesi edukasi yang mendalam tentang kimia ecoenzyme, dampak lingkungan dari deterjen konvensional, dan prinsip-prinsip halal dalam produk pembersih.

Kedua, Pengumpulan dan Fermentasi Bahan, Kolaborasi dengan pasar lokal dan rumah tangga untuk mengumpulkan limbah organik, yang kemudian diolah menjadi ecoenzyme melalui proses fermentasi.

Ketiga, Produksi dan Pengujian Deterjen, Pembuatan deterjen berbasis ecoenzyme oleh siswa dengan bimbingan tim pengabdian, dilanjutkan dengan pengujian untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Keempat, Kampanye Edukasi Masyarakat, Demonstrasi dan lokakarya di lingkungan sekolah untuk memperkenalkan hasil karya siswa dan mengedukasi komunitas tentang manfaat deterjen ecoenzyme yang halal dan ramah lingkungan.


Proyek ini menunjukkan hasil yang sangat positif dalam beberapa aspek: Pertama, Peningkatan Kesadaran Lingkungan. Siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu lingkungan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi secara positif melalui praktik-praktik sehari-hari yang lebih berkelanjutan.

Kedua, Pengembangan Keterampilan Praktis, Melalui proyek ini, siswa memperoleh keterampilan dalam proses fermentasi, pembuatan produk, dan pengujian kualitas, yang menghubungkan teori dengan praktik nyata.

Ketiga, Penerimaan Komunitas, Kampanye dan edukasi yang dilakukan berhasil menarik minat masyarakat, dengan banyak anggota komunitas yang tertarik untuk beralih menggunakan deterjen ecoenzyme.

Keempat, Pengurangan Limbah, Inisiatif pengumpulan dan pemanfaatan limbah organik membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh komunitas, sekaligus mempromosikan praktik pengelolaan limbah yang lebih baik.


Neneng menyatakan, "Kami sangat bangga dengan dedikasi dan kerja keras siswa SMPN 1 Tanjungsari. Proyek ini bukan hanya tentang membuat produk ramah lingkungan, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan tanggung jawab sosial sejak dini. Kami berharap proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam pendidikan lingkungan," jelasnya


Linda Lisdiana menambahkan, "Keterlibatan aktif siswa dalam semua tahap proyek menunjukkan bahwa mereka mampu menghasilkan solusi yang inovatif dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” paparnya. 


Tim Pengabdian UIN Sunan Gunung Djati, Bandung berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan inisiatif-inisiatif seperti ini yang mengintegrasikan pendidikan, lingkungan, dan budaya. “Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kami percaya bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan,” pungkasnya.