Indonesia Halal Expo 2024 di Brunei Resmi Dibuka, Destinasi Ramah Muslim

Notification

×

Iklan

Iklan

Indonesia Halal Expo 2024 di Brunei Resmi Dibuka, Destinasi Ramah Muslim

Kamis, 27 Juni 2024 | 11:19 WIB Last Updated 2024-06-27T04:19:09Z

 




ZONAHALAL.ID --  Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah resmi membuka Pameran Produk Halal Indonesia (Indonesia Halal Expo) 2024 yang berlangsung di International Convention Center (ICC) di Bandar Seri Begawan, Brunei Darrusalam pada Rabu.


Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM dan industri halal Indonesia, KBRI Bandar Seri Begawan menggelar Indonesia Halal Expo 2024 dengan mendatangkan 20 peserta dari Indonesia.


Yang Mulia Pengiran Mohammad Amirrizal bin Pengiran Haji Mahmud, Setiausaha Tetap Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam, menjadi Tamu Kehormatan dalam acara tersebut.


“Saya berharap tahun ini Indonesia dan Brunei dapat mengembalikan tren peningkatan perdagangan bilateral, terutama setelah Expo ini," kata Dubes Achmad dikutip dari Antara, Kamis (27/6/2024). 


Dubes Achmad berharap agar Halal Expo dapat membangkitkan minat para investor Brunei untuk berinvestasi pada industri halal di Indonesia dan wisatawan Brunei mendapatkan lebih banyak informasi mengenai destinasi ramah muslim di Indonesia.


Pada acara Halal Expo itu dipamerkan berbagai produk seperti makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, pakaian muslim dan destinasi wisata ramah muslim di Indonesia.


Asosiasi pengusaha Indonesia di Brunei (Indonesia Business Chamber/IBC) dan organisasi kemasyarakatan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI) turut berpartisipasi dalam pameran tersebut.


Menurut pernyataan, potensi industri halal Indonesia diperkirakan bernilai sekitar 400 miliar dolar Brunei (sekitar Rp4,8 triliun).


Pada 2023 Indonesia menempati posisi ke-3 Ranking Indikator Ekonomi Islam Global dan di sektor makanan halal, Indonesia menduduki posisi ke-2.


Menurut data dari KBRI, volume perdagangan bilateral Indonesia dan Brunei pada 2019-2022 terus meningkat, dari 133,7 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) menjadi 897,3 juta dolar AS (sekitar Rp14,7 triliun), sebelum angka tersebut mengalami penurunan pada tahun lalu.