Saatnya Mengenali Halalsphere University. Apa Itu?

Notification

×

Iklan

Iklan

Saatnya Mengenali Halalsphere University. Apa Itu?

Rabu, 26 Juni 2024 | 12:53 WIB Last Updated 2024-06-26T06:21:26Z

 


ZONAHALAL.ID -- Konsorsium Keilmuan Wahyu Memandu Ilmu (WMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Proyeksi Pengembangan Keilmuan dan Kelembagaan” yang berlangsung di Gedung O. Djauharudin AR, Selasa (25/6/2024).


Dengan menghadirkan narasumber Dr. Hj. Subandriyah, S.Pd, MM, Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dipandu oleh Dr. Tri Cahyanto, M.Si., Direktur Halal yang dibuka oleh Wakil Rektor I. Dr. Dadan Rusmana.


Dalam sambutannya, Wakil Rektor I menyampaikan bahwa tema diskusi diambil berdasarkan isu percabangan ilmu, “pentingnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merumuskan identitas keilmuan keagamaan yang membedakannya dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tegas Dadan dalam keterangannya, Rabu (26/2024).


Berdasarkan RPP Pasal 109, institusi keagamaan diminta lebih eksploratif dalam menambah prodi-prodi keagamaan. “Oleh karena itu, UIN Bandung tengah mengembangkan kajian halal, pelatihan produk halal yang diwadahi oleh Halalsphere University, yang diketuai oleh Dr. Tri Cahyanto, M.Si,” jelasnya.




Konsep Halalsphere University

UIN Sunan Gunung Djati Bandung berinovasi mengusung konsep Halalsphere University yang berkomitmen menjadikan institusi pendidikan yang bergerak dalam akselerasi atmosfer halal sebagai pusat pengembangan ilmu dan nilai-nilai yang meresap dalam semua aspek kehidupan.


“Halalsphere University” yang terdiri dari kata “Halal” sebagai tujuan utama dan “Sphere” sebagai target tujuan kepada seluruh lapisan masyarakat. “Dengan tekad kuat untuk mencapai tujuan besar dalam memajukan bidang halal secara lebih luas menjangkau semua lapisan Masyarakat,” jelasnya.


Halalsphere University UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan suatu konsep yang mencakup pandangan holistik tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat mengadopsi prinsip-prinsip halal, keberagaman, dan keberlanjutan dalam segala aspek kehidupan kampus.


Pengembangan Halalsphere University UIN Sunan Gunung Djati Bandung mencakup Halal Test and Research Laboratory, Halal Training Center, Halal Certification Agency, Slaughterhouse, Halal Education, Halal Teaching Factory Laboratory, Halal Mart dan Business, dan Halal Research Publisher.


Sejalan dengan arah visi-misi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yaitu Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul dan Kompetitif Berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam Bingkai Akhlak Karimah, maka sejak tanggal 8 Januari 2018 telah berdiri Halal Center yang diawali oleh berdirinya Pusat Kajian Halal (PKH) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.


Dr. Tri Cahyanto, M.Si menuturkan seiring dengan program akselerasi halal di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, unit pengembang halal semakin berkembang meliputi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), Lembaga Pelatihan Jaminan Produk Halal (Pelatihan Penyelia Halal dan Pelatihan Auditor Halal), Akademi Juru Sembelih Halal, Laboratorium Pengujian Halal Laboratorium Terpadu (LPHLT), Kantin Halal dan Bisnis Halal, serta Indonesian Journal of Halal Research (IJHAR) yang masing-masing memiliki capaian kinerja terbaik dalam mengembangkan atmosfer halal.


Dr. Tri Cahyanto menegaskan Halalsphere University adalah suatu konsep yang mencakup pandangan holistik tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat mengadopsi prinsip-prinsip halal secara substansial dan praktikal dalam segala aspek kehidupan kampus sehingga mendukung ekosistem halal global dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Konsep ini tidak hanya menyangkut produk halal, tetapi juga melibatkan pendekatan yang lebih luas terhadap pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan manusia.


Integrasi Keilmuan dan Kelembagaan

Ketua Konsorsium Keilmuan WMI, Prof. Dr. Supiana, M.Ag., mengucapkan terima kasih kepada semua unit yang terlibat dalam menyukseskan acara ini, mulai dari jajaran rektorat, para pejabat tamu undangan, hingga panitia pelaksana.


FGD ini bertujuan untuk meneguhkan keilmuan keagamaan sebagai identitas utama dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian Agama.


Menurutnya, keilmuan Islam pernah berkembang pesat di masa lalu. Namun, setelah terjadinya dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sosial, keilmuan Islam mengalami stagnansi. “Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut untuk menyikapi hal tersebut. FGD ini akan dilaksanakan secara bergantian di setiap fakultas guna memaksimalkan program keilmuan,” tuturnya.


Dalam pemaparannya, Dr. Subandriyah, menegaskan, Pertama, lingkaran terdalam dari keilmuan Islam adalah Al-Qur’an, dan lingkaran terluarnya adalah amal. “Halal merupakan output dari lingkaran keilmuan ini, sehingga perlu dirumuskan dalam kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, masyarakat, dan tantangan global,” ujarnya.


Kedua, proses pelaksanaan harus jelas dan terstruktur, mulai dari perencanaan program hingga budgeting. Kerja sama perguruan tinggi, baik di tingkat ASEAN maupun internasional, sangat diperlukan untuk memastikan segala komponen memadai, mulai dari sarana prasarana, hingga tenaga pendidikan.


Subandriyah menekankan bahwa integrasi keilmuan dan kelembagaan untuk melahirkan global novelty dan global impact perlu dipersiapkan dengan serius. “Ini merupakan langkah penting untuk masa depan keilmuan Islam di era globalisasi” tandasnya.


Dengan demikian, acara FGD ini diharapkan mampu memperkuat identitas keilmuan keagamaan di PTKIN dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.