ZONAHALAL.ID (Jakarta) -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat ekosistem halal dari berbagai segmen industri, salah satunya industri makanan dan minuman.
"Potensi ekosistem halal di Indonesia sangat besar. BSI berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi industri makanan dan minuman halal guna mendorong Indonesia menjadi produsen halal global," kata Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta dikutip dari Antara, Kamis (31/10/2024).
Ia menjelaskan nilai industri halal sektor riil yang dapat digarap di Indonesia mencapai 264,92 miliar dolar AS atau sekitar Rp5.000 triliun. Dari total tersebut, sekitar 78,9 persen atau sekitar 209,04 miliar dolar AS merupakan kontribusi dari sektor makanan dan minuman halal.
"Sektor makanan dan minuman ini, selain memiliki potensi yang sangat besar, juga memberikan efek berganda bagi perekonomian," lanjutnya.
Untuk mendukung ekosistem halal, BSI telah mengambil berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat industri makanan dan minuman halal nasional melalui penguatan ekosistem Islam yang mencakup rantai pasok komprehensif.
Langkah tersebut mencakup kemudahan pembayaran sertifikasi halal melalui "virtual account", serta solusi menyeluruh bagi para pelaku industri halal.
BSI juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memperkuat sistem sertifikasi halal nasional.
Kemudian, BSI juga telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis untuk 1.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), membuka Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat), serta bersinergi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) guna menciptakan ekosistem halal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
BSI pun memberangkatkan lima UMKM binaannya mengikuti Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah, Arab Saudi, pada 26-28 September 2024 untuk menembus pasar internasional.
Tiga di antara lima UMKM binaan yang ikut pameran tersebut dari subsektor makanan dan minuman halal.
Hingga September 2024, pembiayaan BSI di beberapa sektor ekonomi yang dapat dikategorikan sebagai sektor halal tercatat sebesar Rp22.179 miliar atau 9,06 persen dari total pembiayaan BSI.
Beberapa sektor ekonomi halal tersebut yaitu makanan dan minuman, fesyen, serta farmasi dan kosmetik.
Adapun untuk pembiayaan BSI pada industri makanan dan minuman halal mencapai Rp10.284 miliar.