ZONAHALAL.ID JAKARTA -- Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan hari ini meresmikan Kantin Halal Kementerian Agama. Kantin ini terletak di Kantor Pusat Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa konsep halal tidak hanya terbatas pada bahan makanan, tetapi juga mencakup seluruh proses, mulai dari cara mendapatkan hingga cara pengolahannya.
“Halal bukan sekadar dagingnya saja, tapi cara memotongnya, cara memperolehnya, semuanya harus halal. Selain itu juga harus thayyib — tidak menjijikkan. Ada yang halal tapi tidak thayyib, misalnya makanan basi. Itu tidak layak dikonsumsi dan tidak membawa berkah,” ujar Menag, dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).
Peresmian ini, menjadi simbol komitmen Kemenag dalam menghadirkan fasilitas publik yang sesuai dengan prinsip halal dan thayyib, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan membawa keberkahan.
Menag juga mengajak seluruh pihak untuk memahami makna spiritual di balik bacaan basmalah. Ia mengutip pandangan ulama sufi Ibnu Ajibah yang menekankan pentingnya menghadirkan kesadaran akan kehadiran Allah saat membaca Bismillahirrahmanirrahim.
“Ibnu Ajibah mengajarkan bahwa membaca basmalah bukan sekadar gerakan lisan. Kita harus menghadirkan yang punya nama saat menyebut nama-Nya. Jadi bukan hanya ‘komat-kamit tanpa makna,” jelas Menag.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan menekankan bahwa prinsip halal dan baik (halalan thayyiban) adalah hak seluruh umat manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau golongan.
“Semua agama, semua suku, semua ras, semua kelompok, kata Allah, berhak makan dari rezeki yang halal dan baik di muka bumi ini,” ungkap Haikal.
“Kantin halal yang representatif, bersih, dan nyaman serta sesuai dengan prinsip syariah tentu akan memberi manfaat besar, tidak hanya bagi pegawai Kementerian Agama, tetapi juga masyarakat yang datang untuk mendapatkan layanan,” tambahnya.
Prinsip halal dan baik adalah hak seluruh umat manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau golongan. "Kantin halal yang representatif, bersih, dan nyaman serta sesuai dengan prinsip syariah tentu akan memberi manfaat besar, tidak hanya bagi pegawai Kementerian Agama, tetapi juga masyarakat yang datang untuk mendapatkan layanan," tambahnya.
Senior Vice President Bank Mandiri, Ita Setyawati, mengungkap kantin yang dalam renovasi dan penataannya bekerja sama dengan Bank Mandiri ini mekanisme pembayarannya sudah bisa dilakukan secara digital.
"Konsumen yang makan di kantin halal Kemenag bisa melakukan pembayarannya melalui Livin dan Qris Mandiri," jelas Ita.
Ketua Pengurus Koperasi Kemenag Mastuki mengatakan, pengelolaan kantin halal ini dilakukan Koperasi Karyawan Kementerian Agama. Menurutnya, inisiatif kantin halal ini sudah dirintis lama sebagai bentuk komitmen menghadirkan kantin yang sesuai dengan prinsip halal, nyaman, bersih dan modern.
"Ini merupakan komitmen koperasi Kemenag menghadirkan kantin halal yang seluruh kiosnya telah memiliki sertikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal," ungkap Mastuki.
Dalam peresmian ini, tampak hadir penasehat DWP Kemenag Helmi Nasaruddin Umar, sejumlah pejabat eselon I, II, para staf khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama.